Judul : JALAN TAK ADA UJUNG
Jenis buku : Novel
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Cetakan : 1 ( Pertama ), April 1992
Tebal : 174 Halaman
Harga : -
1. Kutipan Singkat
Jakarta selama bulan – bulan setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 adalah kota yang di kecam ketegangan.
Ketegangan antara kelompok pemuda – pemuda pejuang Kemerdekaan dengan berbagai kesatuan tentara Jepang yang menunggu – nunggu kedatangan tentara sekutu. Karena pemuda – pemuda pejuang Kemerdekaan sedang asik mengumpulkan persenjataan dari pasukan – pasukan Jepang, dan juga ketegangan dalam hati seluruh rakyat indonesia mengenai siapakah yang akan datang pertama dari tentara sekutu, tentara Inggris, atau Belanda.
Dan novel ini mengisahkan pejuang – pejuang seperti Hazil, pemusik yang bersemangat berapi – api. Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka pada kekerasan, Istrinya yang merindukan kasih lelaki, Perlawanan terhadap tentara Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali, perlawanan dari berbagai masyarakat Indonesia, kehangatan cinta, semangat manusia, penemuan diri di bawah siksaan, kekejaman peperangan dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri.
2. Penilaian resentor terhadap kualitas buku
Novel ini sangat bagus sebagai bahan untuk di baca. Karena cerita yang di kutip merupakan gambaran yang terjadi di negara Indonesia saat masa setelah kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Jadi, setelah membaca buku ini kita akan mendapatkan suatu wawasan tentang sejarah penting di negara kita. Susah – senang, suka – duka, tangis dan gembira bangsa Indonesia semua berkumpul dalam novel ini.
Dalam novel ini tersirat sekali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan setelah 17 agustus 1945, mereka tidak memikirkan keluarga, bahaya dan lain sebagainya hanya untuk berjuang melawan tentara – tentara penjajah yang masih ingin menghancurkan tanah air kita ini.
Kita sebagai generasi bangsa yang saat ini sudah merasakan kehidupan yang begitu senang tanpa adanya penjajahan, apa salahnya jika kita ikut mersakan bagaimana sakit perih nya para pejuang yang telah gugur, kita hanya cukup mempertahankan negara kita ini agar tidak masuk ke dalam jurang kehancuran.
Setelah saya membaca novel ini, saya sendiri baru sadar betapa pentingnya menjaga tanah air kita ini, dengan mengingat betapa banyak nya rakyat indonesia yang meninggal saat merebut kemerdekaan dengan susah payah nya. Mungkin bagi kalian yang belum sadar akan semua itu, cobalah baca novel ini. Mungkin saja kalian bisa lebih bersikap Nasionalisme dan tumbuh sikap ingin menjaga Tanah Air Indonesia.
Selasa, 01 September 2009
Jalan Tak Ada Ujung
Diposting oleh Xavier 'Bllackhat' di 06.39
Label: Resensi buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar